Gilang Wicaksono (59410130)
perbedaan pemrograman terstruktur dan berbasis objek
Sebelum kita
mengulas apa itu perbedaan pemrograman terstruktur dengan pemrograman
berorientasi objek. Terlebih dahulu kita mengetahui masing – masing dari arti
pemrograman terstruktur dan pemrograman berorientasi objek itu sendiri.......
OOP
(Object-Oriented Programming)
Pemrograman
berorientasi objek ( lebih di kenal dengan object-oriented programming
disingkat OOP) merupakan paradigma pemrograman yang berorientasikan kepada
objek. Semua data dan fungsi di dalam paradigma ini dibungkus dalam kelas-kelas
atau objek-objek. Bandingkan dengan logika pemrograman terstruktur. Setiap
objek dapat menerima pesan, memproses data, dan mengirim pesan ke objek
lainnya.
Bahasa pemrograman
yang mendukung OOP antara lain:
1. Visual Foxpro
2. Java
3. C++
4. Pascal (bahasa pemrograman)
5. Visual Basic.NET
6. SIMULA
7. Smalltalk
8. Ruby
9. Python
10. PHP
11. C#
12. Delphi
13. Eiffel
14. Perl
15. Adobe Flash AS 3.0
Pemrograman Terstruktur
Pemrograman
Terstruktur adalah suatu proses untuk mengimplementasikan urutan langkah untuk
menyelesaikan suatu masalah dalam bentuk program.
Selain pengertian
diatas Pemrograman Terstruktur adalah suatu aktifitas pemrograman dengan
memperhatikan urutan langkah-langkah perintah secara sistematis, logis , dan
tersusun berdasarkan algoritma yang sederhana dan mudah dipahami.
Prinsip dari
pemrograman terstruktur adalah Jika suatu proses telah sampai pada suatu titik
/ langkah tertentu , maka proses selanjutnya tidak boleh mengeksekusi langkah sebelumnya
/ kembali lagi ke baris sebelumnya, kecuali pada langkah – langkah untuk proses
berulang (Loop).
Bahasa pemrograman
yang mendukung pemrograman terstruktur:
1. Cobol Turbo Prolog
2. C
3. Pascal
4. Delphi
5. Borland Delphi
Dilihat dari
pengertian di atas, pemrograman terstruktur memilki beberapa sifat – sifat
seperti :
a. Memuat teknik
pemecahan masalah yang logis dan sistematis
b. Memuat
algoritma yang efisien, efektif dan sederhana
c. Program disusun
dengan logika yang mudah dipahami
d. Tidak menggunakan
perintah GOTO
e. Biaya pengujian
program relatif rendah
f. Memiliki
dokumentasi yang baik
g. Biaya perawatan
dan dokumentasi yang dibutuhkan relatif rendah
A. Pengertian
Sistem Pemrograman Terstruktur
Pemrograman
Terstruktur adalah pemrograman yang mendukung abstraksi data, pengkodean
terstruktur dan kontrol program terstruktur.
Selain pengertian
diatas Pemrograman Terstruktur adalah suatu aktifitas pemrograman dengan
memperhatikan urutan langkah-langkah perintah secara sistematis, logis , dan
tersusun berdasarkan algoritma yang sederhana dan mudah dipahami.
Prinsip dari
pemrograman terstruktur adalah Jika suatu proses telah sampai pada suatu titik
/ langkah tertentu, maka proses selanjutnya tidak boleh mengeksekusi langkah
sebelumnya / kembali lagi ke baris sebelumnya, kecuali pada langkah – langkah
untuk proses berulang (Loop).
Untuk program yang
simpel/sederhana biasanya menggunakan pemrograman terstruktur karena masih
mudah dan tidak banyak dilakukan perubahan yang berarti, sedangkan untuk line lebih
dari 100 atau bisa dikatakan rumit, maka digunakan pemrograman berorientasi
objek. Pemrograman Terstruktur terdiri dari pemecahan masalah yang besar
menjadi masalah yang lebih kecil dan seterusnya, sedangkan untuk pemrograman
berorientasi objek terdiri dari pengkelompokan kode dengan data yang mana
setiap objek berfungsi secara independen sehingga untuk setiap perubahan kode
tidak tergantung pada kode yang lainnya, atau lebih dikenal dengan modular.
Terdapat juga perbedaan secara spesifik antara Pemrograman Berorientasi Objek
dengan Pemrograman Terstruktur, yaitu pada kelas dan objek. Pada Pemrograman
Terstruktur tidak terdapat kelas dan objek.
Kontrol program
terstruktur:
1.Runtun – urut
(sequence)
2.Pilihan
(selection)
3.Pengulangan
(repetition – loop)
B. Pengertian
Sistem Orientasi Objek
Sebuah sistem
operasi berorientasi obyek adalah sebuah sistem operasi yang internal
menggunakan metodologi berorientasi object. Sebuah sistem operasi berorientasi
objek ini berbeda dengan objek-berorientasi user interface atau pemrograman
kerangka kerja , yang dapat ditempatkan di atas sistem operasi
non-object-oriented seperti DOS , Microsoft windows atau Unix . Hal ini dapat
berpendapat, bagaimanapun, bahwa sudah ada konsep berorientasi objek yang
terlibat dalam desain sebuah sistem operasi yang lebih khas seperti Unix.
Sementara bahasa yang lebih tradisional seperti C tidak mendukung orientasi
objek sebagai lancar sebagai bahasa yang lebih baru, gagasan, misalnya, berkas
, aliran , atau device criver (di Unix, masing-masing diwakili sebaga
file descriptor )
dapat dianggap sebagai yang baik contoh dari orientasi objek: mereka, setelah
semua, tipe data abstrak , dengan berbagai metode dalam bentuk panggilan sistem
, yang perilakunya bervariasi berdasarkan jenis objek, yang pelaksanaannya
rincian tersembunyi dari pemanggil, dan bahkan mungkin menggunakan warisan di
mereka yang mendasari kode.
C.Perbedaan
Orientasi Objek Dengan Terstruktur
Sifat-sifat dari
pemrograman terstruktur dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Memuat teknik
pemecahan masalah yang logis dan sistematis
b. Memuat
algoritma yang efisien, efektif dan sederhana
c. Program disusun
dengan logika yang mudah dipahami
d. Tidak
menggunakan perintah GOTO
e. Biaya pengujian
program relatif rendah
f. Memiliki dokumentasi
yang baik
g. Biaya perawatan
dan dokumentasi yang dibutuhkan relatif rendah
Berbeda dengan
OOP. Suatu program disebut dengan pemrograman berbasis obyek (OOP) karena
terdapat :
• Encapsulation (pembungkusan)
Encapsulation
adalah mekanisme pemrograman yang membungkus kode dan data yang dimanipulasi
dan menjaganya supaya terhindar dari interferensi dan penggunaan yang tidak
perlu. Salah satu caranya dengan membentuk objek.
•
Inheritance (pewarisan)
Inheritance
memungkinkan programer meletakkan member yang sama dalam satu class dan
class-class lain dapat mewarisi member tersebut. Class yang mengandung member
yang sama dari beberapa class lain dinamakan superclass atau parent class.
Class yang mewarisi dinamakan subclass atau child class. Inheritance
menghasilkan class hierarchy.
Polymorphism
(polimorfisme –perbedaan bentuk)
Polymorphisme
artinya mempunyai banyak bentuk. Dua objek atau lebih dikatakan sebagai
polymorphic, bila objek-objek itu mempunyai antar muka yang identik namun
mempunyai perilaku-perilaku yang berbeda.
Bisa dikatakan
pada pemrograman berorientasi objek, dapat dilakukan sebuah programming
terhadap code yang lebih baik daripada pemrograman terstruktur, itu juga untuk
kaliber atau skala rumit atau besar, sedangkan untuk coding yang skala kecil
lebih mudah menggunakan pemrograman terstruktur dikarenakan lebih singkat dan
mudah tanpa banyak perubahan yang penting.
berdasarkan
penjelasan diatas, sangat jelas sekali bahwa pemrograman tersktruktur unggul
dalam melakukan pemrograman sederhana karena lebih efisien dan lebih murah
dalam hal perawatannya tetapi permodelan ini lebih susah untuk dipahami oleh
orang – orang selain pembuat program itu sendiri (contohnya ketika dlakukan
tracing program ).
Sementara itu
pemrograman berorientasi objek memliki beberapa keuntungan seperti :
1.Maintenance;
program lebih mudah dibaca dan dipahami, dan pemrograman berorientasi obyek
mengontrol kerumitan program hanya dengan mengijinkan rincian yang dibutuhkan
untuk programmer.
2.Pengubahan
program (berupa penambahan atau penghapusan fitur tertentu); perubahan yang
dilakukan antara lain menyangkut penambahan dan penghapusan dalam suatu
database program misalnya.
3.Dapat
digunakannya obyek-obyek sesering yang diinginkan, kita dapat menyimpan
obyek-obyek yang yang dirancang dengan baik ke dalam sebuah tolkit rutin yang
bermanfaat yang dapat disisipkan kedalam kode yang baru dengan sedikit
perubahan atau tanpa perubahan pada kode tersebut.
Jadi, sangat jelas
sekal bahwa pemrograman berorientasi objek sangat cocok sekali digunakan dalam
kasus pembuatan software yang rumit dan kompleks karena memberikan berbagai
kemudahan kepada pemrogram seperti yang telah disebutkan diatas.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar